
Majene, Potretrakyat.com; – Ketua Ikatan Jurnalis Sulawesi Barat (IJS) Wilayah Kabupaten Majene, Syamsuddin Kamal, menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan dengan menggelar kunjungan sosial ke rumah pasangan suami istri, Ibu Nurhayati dan Bapak Hamzah, di Dusun Konja Selatan, Jumat (8/8/2025). Pasangan lansia ini diketahui sedang menderita sakit yang cukup berat—sang suami mengalami komplikasi gula, sedangkan sang istri menderita sakit kepala berkepanjangan selama tiga bulan terakhir.
Kunjungan tersebut tidak dilakukan sendirian. Ketua IJS didampingi oleh Bendahara, Ketua Divisi, serta sejumlah anggota IJS lainnya, menjadikan momen tersebut sebagai bentuk solidaritas nyata dari para jurnalis terhadap masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.
Kedatangan rombongan IJS disambut haru oleh keluarga. Dalam suasana penuh kekeluargaan, Ketua IJS menyampaikan bahwa kehadiran mereka bukan sekadar membawa bantuan, tetapi juga memberikan semangat dan dukungan moral bagi keluarga yang tengah diuji dengan sakit yang berkepanjangan.
“Kami datang sebagai bentuk kepedulian. Profesi jurnalis tidak hanya bicara soal berita dan informasi, tapi juga soal empati dan kehadiran sosial,” ungkap Syamsuddin Kamal kepada keluarga pasien.
Pasangan Nurhayati dan Hamzah hanya bisa mengucap terima kasih dengan suara lirih dan penuh haru. Mereka mengaku tidak menyangka ada komunitas jurnalis yang peduli dan hadir langsung ke rumah mereka yang berada cukup jauh dari pusat kota.
“Kami merasa sangat diperhatikan. Semoga para jurnalis selalu diberi kesehatan dan kekuatan untuk terus membantu masyarakat,” ujar salah satu anggota keluarga yang turut hadir dalam kunjungan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ketua IJS juga mengimbau kepada seluruh anggota agar terus peka terhadap lingkungan sekitar, khususnya terhadap warga yang membutuhkan perhatian, baik karena sakit maupun kondisi ekonomi yang sulit.
Ia menegaskan bahwa IJS bukan hanya organisasi profesi yang memperjuangkan kebebasan pers dan integritas jurnalistik, tetapi juga komunitas yang memiliki hati nurani sosial.
“Kalau ada warga yang butuh bantuan, sekecil apa pun itu, segera informasikan. Kita harus hadir bukan hanya lewat tulisan, tapi juga lewat tindakan,” tegasnya.
Kegiatan sosial ini mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat setempat. Mereka berharap aksi seperti ini bisa menjadi contoh bagi organisasi lain, bahwa kepedulian sosial bisa dilakukan siapa saja, termasuk dari kalangan media.
Rombongan IJS juga menyerahkan bantuan sembako dan kebutuhan dasar lainnya sebagai bentuk dukungan langsung untuk meringankan beban keluarga. Meski tidak besar secara materi, namun nilai kepedulian yang ditunjukkan menjadi kekuatan moril yang sangat berarti.
Kunjungan ini menjadi refleksi kuat bahwa jurnalis bukan sekadar pembawa berita, tapi juga agen perubahan sosial yang mampu merangkul, menguatkan, dan menyentuh hati masyarakat yang sedang mengalami kesulitan.
Melalui kegiatan ini, IJS Majene membuktikan bahwa jurnalis bisa dan harus hadir di tengah masyarakat, tak hanya ketika ada peristiwa, tapi juga ketika ada duka, derita, dan kebutuhan akan kehangatan kemanusiaan.
Sumber: Humas IJS Majene
Editor: Judistira