Mamuju, Potretrakyat.com; — Kapolda Sulawesi Barat (Sulbar), Irjen Pol. Adang Ginanjar, menggelar audiensi strategis bersama Executive General Manager (GM) PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi di Lobi utama Mapolda Sulbar, Selasa (4/2/25). Audiensi ini bertujuan memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang aman dan distribusi yang lancar di wilayah Sulawesi Barat.

Hadir dalam audiensi tersebut Wakapolda Sulbar, para pejabat utama Polda Sulbar, serta rombongan dari Executive GM PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi. Kapolda Irjen Pol. Adang Ginanjar menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian dan Pertamina dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketersediaan BBM, terutama mengingat perannya yang vital bagi perekonomian dan kehidupan masyarakat Sulbar.
“Ketersediaan dan distribusi BBM yang lancar sangat krusial. Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi antara Polda Sulbar dan Pertamina Patra Niaga menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketersediaan BBM di daerah ini,” tegas Irjen Pol. Adang Ginanjar.
Dalam pertemuan tersebut, Executive GM PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menyampaikan strategi dan langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan untuk memastikan ketersediaan BBM di Sulbar tetap terjaga. Pemaparan tersebut mencakup upaya peningkatan kapasitas penyimpanan, optimalisasi jalur distribusi, serta antisipasi terhadap potensi kendala yang mungkin terjadi.
Kedua belah pihak juga membahas langkah-langkah konkret untuk meningkatkan keamanan distribusi BBM, termasuk pencegahan kejahatan seperti pencurian BBM dan pengamanan jalur distribusi. Diharapkan, dengan sinergi yang kuat ini, potensi gangguan keamanan distribusi BBM dapat diminimalisir.
Audiensi diakhiri dengan kesepakatan untuk terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi yang intensif antara Polda Sulbar dan Pertamina Patra Niaga. Kerjasama ini diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Sulbar terkait ketersediaan dan distribusi BBM. Kedua instansi ini juga berkomitmen untuk bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi dan kehidupan masyarakat Sulawesi Barat.
Sumber: Humas Polda Sulbar
Editor: Judistira
[4/2, 17.26] Yudi: Anggota DPR RI Perwakilan Sulbar Harap Kebijakan Distribusi LPG 3 Kg Tak Sulitkan Masyarakat
Jakarta, Potretrakyat.com; – Anggota DPR RI dari Komisi VII, Muhammad Zulfikar Suhardi (MZS), menanggapi isu terkait distribusi LPG 3 kilogram yang sedang menjadi perhatian publik.
Zulfikar menegaskan bahwa kebijakan transisi distribusi LPG 3 kg harus memastikan tidak menyulitkan masyarakat, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Anggota DPR RI daerah pemilihan Sulawesi Barat ini menyampaikan bahwa perubahan kebijakan seharusnya berpihak kepada rakyat dan menjaga kestabilan harga serta ketersediaan bahan pokok.
“Kebijakan transisi distribusi LPG 3 kg harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat. Jangan sampai perubahan ini justru menyulitkan rakyat, terutama menjelang Ramadan,” ujarnya dalam keterangan, Selasa (4/2).
Menurut Zulfikar, LPG 3 kg merupakan kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan bahwa distribusi LPG 3 kg tetap lancar dan harga terjangkau.
“Kestabilan bahan pokok, termasuk LPG 3 kg, harus dipertahankan, terutama di bulan Ramadan. Masyarakat tidak boleh dibebani dengan kelangkaan atau kenaikan harga yang tidak wajar,” tegasnya.
Zulfikar juga mendorong pemerintah untuk melakukan sosialisasi yang masif terkait kebijakan transisi distribusi LPG 3 kg. Hal ini penting agar masyarakat tidak kebingungan dan dapat memahami langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah.
“Sosialisasi yang jelas dan transparan sangat diperlukan agar masyarakat tidak resah. Pemerintah juga harus memastikan bahwa tidak ada pihak yang mengambil keuntungan dari situasi ini,” tambahnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat ini juga mengingatkan agar pemerintah memperhatikan ketersediaan stok LPG 3 kg di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami meminta pemerintah untuk memastikan stok LPG 3 kg mencukupi, terutama di daerah-daerah terpencil. Jangan sampai ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan LPG untuk kebutuhan sehari-hari,” ucap Zulfikar.
Zulfikar berharap, dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, distributor, dan masyarakat, kebijakan transisi distribusi LPG 3 kg dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan gejolak.
“Kami akan terus memantau perkembangan ini dan siap memberikan masukan kepada pemerintah demi kepentingan rakyat,” pungkasnya.
Sumber: Rilis
Editor: Judistira