AYO BERIKLAN DISINI
AYO BERIKLAN DISINI

Mervie Parasan Terima Aspirasi Massa Aksi Pengemudi Ojol Mamuju

Spread the love

Mamuju, Potretrakyat.com; – Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) Mamuju menggelar aksi unjukrasa di gedung DPRD kabupaten Mamuju. Dalam aksinya itu, para pengemudi menuntut agar anggota DPRD Mamuju selaku wakil rakyat dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh para pengemudi ojol sekarang.

Anggota DPRD kabupaten Mamuju, Mervie Parasan yang saat itu berada di kantor langsung mengajak seluruh massa aksi agar masuk ke ruang Aspirasi untuk berdialog.

Dalam kesempatan tersebut, pihak pengemudi ojol yang diwakili oleh para ketua komunitas menyampaikan pendapat serta aspirasi mereka kepada wakil rakyatnya itu.

Menanggapi keluhan para pengemudi, Mervie Parasan menegaskan bahwa ia bersama rekan- rekan anggota dewan lain yang ada di komisi I dan II (Komisi yang menjadi mitra kerja Dishub, Disnaker dan Diskominfo) akan mengawal persoalan ini hingga bisa mendapatkan solusi terbaik bagi kedua belah pihak.

“Meski saya berada di komisi III, namun saya akan berusaha bersama teman- teman di Komisi I dan II untuk menyelesaikan persoalan ini, ” Kata Mervie. Senin, (5/5/2025).

* Staff DPRD enggan menjadi notulen rapat.

Pada saat proses audiensi antara anggota DPRD dengan massa aksi dilaksanakan di dalam ruang aspirasi, sempat terhenti sejenak karena harus menunggu notulen rapat yakni pegawai sekretariat DPRD yang enggan masuk ke ruang rapat untuk mencatat hasil pembahasan dengan alasan ada peserta audiensi yang merokok, sekalipun pada kenyataannya tidak ada yang merokok didalam ruangan ber-AC tersebut.

Akibat dari staff sekertariat DPRD Mamuju yang tidak bersedia menjadi notulen audiensi tersebut sempat membuat anggota DPRD Mamuju, Mervie Parasan terpaksa turun tangan memanggil staff sekretariat lainnya untuk menjadi notulen rapat.

Peristiwa ini membuat kekecewaan massa aksi terhadap kinerja oknum- oknum staff DPRD Mamuju semakin bertambah. Pasalnya, jauh sebelum aksi unjukrasa ini dilaksanakan, pihak pengemudi ojol telah melayangkan surat permintaan audiensi, namun kenyataannya hingga pada hari pelaksanaan aksi unjukrasa tidak ada balasan surat ataupun konfirmasi kepada pihak pemohon audiensi (para pengemudi ojol).

“Sudah sejak tiga minggu lalu kami menyurat ke sekertariat DPRD untuk audiensi, tetapi surat kami itu sepertinya tidak diguris sama sekali sampai hari ini kami turun aksi di sini, ” Ungkap koordinator Aksi, Aldy Zalkasih Djakad.

Diketahui, sejumlah tuntutan yang dilayangkan para pengemudi ojol saat unjukrasa di kantor DPRD Mamuju yaitu;

1. Kami pengemudi Kabupaten Mamuju meminta Perbaikan tarif, yang telah jauh berbeda dengan ketentuan tarif yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.

2. Pembatasan penerimaan driver baru karena sangat berdampak pada penghasilan para driver.

3. Penetapan mengenai regulasi dan ketentuan-ketentuan yang berada di lingkup Kabupaten Mamuju mengenai transportasi online. Hal ini dianggap perlu mengingat pihak aplikator selama ini selalu menentukan tarif semau mereka sendiri tanpa mendengarkan pendapat dari para mitra driver.

4. Penghapusan tawar- menawar tarif (tarif beta) yang dianggap sangat tidak sesuai/tidak cocok dengan kondisi driver Mamuju dan penghapusan pengantaran orderan kolektif searah yang dianggap hanya menguntungkan pihak aplikator semata.

Sumber: Judistira
Editor: Redaksi

You might also like